Alergi air adalah
suatu jenis alergi langka yang dapat timbul jika seseorang terpapar oleh
air. Gejala berupa biduran yang gatal dan nyeri dapat timbul antara
satu hingga lima belas menit setelah terpapar air. Reaksi alergi dapat
terjadi tanpa memperhatikan suhu dan kandungan di dalam air tersebut.
Saking langkanya jenis alergi ini,
hingga saat ini baru ditemukan 50 kasus di seluruh dunia. Umumnya,
alergi ini baru timbul saat seseorang memasuki masa remaja atau
pubertas.
Sejauh ini, alergi terhadap air lebih banyak dialami oleh anak
perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki.
Penyebab
Reaksi alergi terhadap air ini dapat
terjadi setelah seseorang berenang, mandi, atau terkena hujan. Pada
orang yang memiliki reaksi lebih berat, berkeringat, menangis, atau
minum air pun dapat menimbulkan reaksi.
Para ahli meneliti bahwa intoleransi laktosa dapat menjadi faktor risiko. Faktor genetik juga memegang peranan dalam hal ini.
Pencegahan
Si Kecil yang memiliki alergi terhadap
air tidak diperbolehkan untuk berenang. Mandi pun tidak dapat
berlama-lama. Mereka juga disarankan untuk menjadi vegetarian untuk
mengurangi produksi kelenjar minyak di kulit.
Pengobatan
Sejauh ini belum ditemukan pengobatan
yang dapat menyembuhkan Si Kecil dari alergi ini. Namun ada beberapa
obat yang dapat meredakan gejala, seperti antihistamin oral,
kortikosteroid topikal, epinefrin, emolien, dan lain-lain.