Siswa MTs Muhammadiyah Karangkajen terancam tidak bisa masuk sekolah karena jalan menuju gedung sekolah mereka ditutup. Pihak sekolah dibantu warga yang sudah hampir hilang kesabaran pun mengancam akan melakukan demonstrasi.
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti akhirnya luluh dan mau memfasilitasi untuk membukakan jalan bagi para siswa untuk menuju sekolah.
"Kami sudah merencanakan mau demo, dibantu warga Karangkajen. Tapi tadi diberitahu tidak usah berangkat demo karena Pak Wali janji pagi ini juga mau bongkar tembok Green House bias ada jalan lagi untuk anak-anak," kata Kepala MTs Muhammadiyah Karangkajen, Sukarni, Senin (4/1/2016).
Sukarni sudah hampir kehilangan cara, pasalnya sudah sudah berkali-kali dia meminta kepada pihak Pemkot Yogyakarta agar bisa membujuk pemilik perusahaan perumahan untuk memberikan akses jalan kepada para siswa. Namun, perjuangan bertahun-tahun itu tidak ada hasil. Mediasi yang sudah berjalan hampir setengah tahun ini berakhir buntu. Akses jalan menuju sekolah tetap tidak bisa dibuka dan pemangku pemerintahan sepertinya tidak berani menggunakan kebijakan.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Iwan Setiawan membenarkan adanya rencana demo besar-besaran terkait nasib para siswa MTs Muhammadiyah Karangkajen ini. Namun, demo akhirnya dibatalkan setelah ada komitmen dari walikota.
"Walikota sudah komit hari ini juga mau diselesaikan. Jadi kami batalkan untuk demo sampai ke DPRD," jelasnya.
MTs Muhammadiyah Karangkajen berada di ujung wilayah Kota Yogyakarta tepatnya di Jl Sisingamangaraja Gg Kalijaga No.4 Mergangsan, dekat dengan Pasar Telo. Letak bangunannya berada di dekat sebuah perumahan.
Warga perumahan Green House menutup akses jalan menuju Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah ( MTs) Karangkajen Kota Yogyakarta. Padahal, jalan itu adalah satu-satunya jalan yang bisa dilalui siswa.
Alasan yang digunakan para warga pun sangat sepele. Mereka tidak mau terganggu dengan kebisingan lalu lalang para siswa MTs Muhammadiyah Karangkajen.
(Hbb/Hbb)