Para remaja Iran yang mengunggah video tarian mereka berlatar lagu Pharrell William, Happy, ke YouTube dihukum. Hukuman yang diumumkan pada Rabu 17 September 2014, menyebutkan keenamnya dibui enam bulan dan mendapat 91 cambukan.
Sutradara video itu, Sassan Solemani, mendapat hukuman bui lebih lama, yakni satu tahun. Dengan jumlah hukuman cambuk sama.
Namun mereka semua boleh bernapas lega, karena hukuman tersebut ditangguhkan oleh pengadilan. Atau dengan kata lain, sanksi tersebut masih percobaan.
"Jika mereka tidak ditangkap lagi selama tiga tahun, hukuman mereka akan dicabut," kata pengacara mereka, Farshid Rofugaran kepada Iran Wire seperti dikutip Daily Mail, Kamis (18/9/2014).
"Hukuman percobaan batal setelah jangka waktu tertentu. Dalam masa hukuman percobaan, tidak dilakukan vonis. Tetapi jika selama periode ini dilakukan pelanggaran serupa, terdakwa dikenakan sanksi hukum beserta hukuman percobaan," urai Rofugaran.
Kelompok remaja ini ditangkap Mei 2014, sebulan setelah video itu beredar dan menjadi hits di YouTube. Pemerintah Iran menjadikan itu masalah, karena menemukan perempuan tak berhijab menari bersama laki-laki.
Selama di balik jeruji besi ketika itu, tiga pria dan wanita itu dikabarkan telah dipermalukan dan dipaksa untuk meminta maaf --atas video yang mereka buat-- di televisi nasional. Mereka diminta mengatakan telah ditipu melakukan pembuatan rekaman tarian itu.
"Setelah membuat pengakuan, mereka dibebaskan dengan jaminan. Beberapa dari mereka bahkan telah dapat melakukan perjalanan keluar-masuk negara itu," ungkap Rofugaran.
Kelompok ini sekarang memiliki pilihan apakah akan menerima putusan atau mengajukan banding.
"Aku akan melakukan apa yang klienku ingin lakukan. Kami senang bahwa baik hukuman penjara dan cambuk ditangguhkan," tutur Rofugaran.
Kecaman
Penangkapan keenam remaja itu mendapat kecaman dari beberapa pihak. Salah satunya dari pejabat Amnesty International UK's Head of Campaigns, Champa Patel.
"Menangkap orang karena menari di sebuah video lagu berjudul Happy merupakan babak baru dari ironi gelap, bahkan untuk pemerintahan otoriter Iran," kata Patel.
"Iran sudah merampas kebebasan berekspresi, melarang penggunaan perangkat satelit, menyensor internet, dan memenjarakan wartawan, seniman, serta sutradara film. Pihak berwenang harus berhenti menganiaya orang-orang ini dan menghentikan kasus menggelikan ini," papar Patel.
Patel pun menyayangkan penangkapan para remaja Iran itu, setelah polisi melihat video yang menunjukkan tiga pria dan wanita menari di jalan dan di atap di Teheran.
Sang penyanyi Happy, Pharrel Williams pun memprotes penangkapan tersebut.
"Hal ini sangat menyedihkan, anak-anak ini ditangkap hanya karena mencoba menyebarkan kebahagiaan," ungkap Williams.
Sementara para remaja Iran itu sendiri merasa tak ada yang salah. Mereka hanya mencoba berkespresi.
"Kami membuat video ini sebagai penggemar Pharrell Williams selama 8 jam, dengan iPhone 5S. Happy adalah alasan untuk bahagia. Kami menikmati setiap detik dalam membuatnya. Semoga itu semua menghadirkan senyum di wajah Anda," tulis mereka dalam video yang beredar di YouTube itu. (Yus)
Sumber: http://m.liputan6.com/news/read/2106932/posting-tarian-di-youtube-remaja-iran-dibui-amp-dicambuk-91-kali