Bila Anda sering mendiamkan sakit kepala, sebaiknya kini jangan lagi. Karena bila Anda mengabaikannya lebih dari dua menit saja, kemungkinan itu adalah gejala penyakit serius seperti meningitis atau perdarahan otak.
Seperti disampaikan oleh seorang medical doctor and Fellow of the Royal College of Physicians, Dr Miriam Stoppard bahwa sekitar tiga dari empat sakit kepala yang terjadi, disebabkan oleh ketegangan di kulit kepala atau leher otot karena stres.
Selebihnya, ketegangan sakit kepala diakibatkan oleh mabuk karena alkohol, makan tidak teratur, perjalanan panjang, bising, suasana pengap, petir, terlalu banyak tidur, terlalu gembira, demam, sinusitis dan sakit gigi.
"Masalahnya adalah beberapa sakit kepala membutuhkan perhatian medis yang mendesak. Seperti sakit kepala berat dengan demam, leher kaku dan ruam mungkin merupakan tanda meningitis. Atau kondisi ketika selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang meradang," kata Miriam seperti dilansir Mirror, Senin (11/11/2013).
Sakit kepala mendadak disebut Dr Miriam terasa seperti pukulan ke bagian belakang kepala yang bisa mengakibatkan perdarahan subarachnoid (perdarahan yang terjadi antara selaput yang menutupi otak).
Jadi apa yang bisa dilakukan?
Menurut Dr Miriam, jika dokter Anda mencurigai kondisi tertentu, Anda mungkin perlu tes seperti CT scan atau MRI otak.
Sementara untuk pengobatan, biasanya Anda harus melakukan istirahat yang cukup, relaksasi dan minum obat penghilang rasa sakit. Namun perlu diingat, kelebihan obat penghilang rasa sakit, terutama yang mengandung kodein dapat menyebabkan sakit kepala.