Bagi ibu yang masih memberikan ASI secara eksklusif kepada anaknya kerap bingung apakah si kecil telah mendapat cukup ASI. Bagaimana cara mengetahuinya?
"Biasanya yang jadi ketakutan ibu-ibu itu adalah apakah si anak mendapat ASI yang cukup. Soalnya kita nggak tahu kan misalnya dalam sejam menyusu, si bayi dapat berapa banyak ASI, ujar Muji Hananik, salah satu konselor laktasi ASI di RSIA Bunda, pada seminar 'New Mom, New You' bersama Philips Avent di auditorium RS Bunda, Menteng, Jakarta, seperti ditulis pada Minggu (13/9/2015).
Untuk memastikannya, ibu dapat melihat pola ekskresi si bayi setiap harinya, dengan syarat bahwa intensitas menyusunya normal.
"Lihat pipisnya berapa kali. Kalau misalnya dia pipis lima sampai enam kali sehari dan buang air besar dua kali, artinya ASI ibu cukup buat si bayi,"" tambah Muji yang sudah menjadi konselor laktasi ASI sejak 2001 di RSIA Bunda.
Ditemui pada acara yang sama, dokter spesialis anak, dr Melanie Yudia Iskanda SpA menjelaskan bahwa perubahan berat badan dan suhu tubuh bayi juga bisa menjadi indikator kecukupan ASI. Sejatinya, berat badan bayi akan berkurang pada minggu-minggu awal pasca kelahiran. Hal ini umum terjadi, sebab menurut dr Melanie, ketika masih di dalam rahim, ada banyak cairan. Sehingga berat badan bayi bertambah karena adanya cairan di dalam tubuh yang dibawa sejak dari rahim ini.
Namun, ibu juga perlu waspada mengenai pengurangan berat badan ini. "Toleransinya itu sekitar 10 persen. Kalau berat badannya berkurang lebih dari itu, si ibu perlu hati-hati. Bisa jadi anak dehidrasi," jelas dr Melanie.
Jika hal ini terjadi, dr Melanie menyarankan agar ibu lebih memerhatikan manajemen laktasinya serta posisi bayi ketika disusui. Jika dua hal tersebut telah dilakukan dengan benar, selanjutnya cek kembali produksi ASI. Jika memang tidak cukup, si ibu akan ditawarkan untuk menggunakan jasa donor ASI.
Sumber: http://www.artikel-menarik.com/2015/09/apakah-bayi-anda-mendapat-asi-cukup-ini.html