Penyakit gusi atau periodontitis, tidak hanya dapat dicegah dengan
menjaga kebersihan gigi, tapi juga dengan menjaga asupan nutrisi. Salah
satu nutrisi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan gusi adalah
konsumsi asam lemak esensial. Berikut info selengkapnya.
Para
orangtua terutama ibu mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah AA
dan DHA, karena wanita hamil dan menyusui selalu dianjurkan untuk
melengkapi dietnya dengan DHA baik dari sumber makanan alami ataupun
suplemen. Tapi sudah tahukah Anda, ternyata asam lemak esensial ini
bermanfaat untuk mencegah penyakit gusi?
Apa itu DHA?
Docosahexaenoic acid (DHA) merupakan
asam lemak tak jenuh yang sangat penting dan memiliki banyak manfaat
bagi tubuh terutama untuk perkembangan otak dan mata. Selain DHA,
terdapat asam lemak esensial lainnya yang juga bermanfaat bagi tubuh
yaitu EPA (eicosapentaenoic acid), keduanya banyak terkandung dalam
lemak ikan contohnya ikan tuna dan salmon.
Dari berbagai penelitian ditemukan bahwa DHA dan EPA ini ternyata juga berpotensi untuk mencegah penyakit gusi (periodontitis).
Salah satu peneliti yang berasal dari Amerika mempublikasikan
penelitiannya yang menemukan bahwa asupan makanan kaya DHA dan EPA
menurunkan peradangan yang terjadi pada jaringan periodontal (jaringan penyangga gigi). DHA yang harus dikonsumsi oleh pria adalah 1000 mg per hari, sementara wanita 600 mg per hari.
Di dalam rongga mulut kita terdapat
500-700 spesies bakteri yang berbeda, kebanyakan bakteri-bakteri ini
tidak secara langsung bersifat patogen. Pergeseran dominasi kolonisasi
bakteri dari jenis gram positif menjadi bakteri gram negatif dapat
menyebabkan terjadinya periodontitis yaitu infeksi pada
gusi dan jaringan penyangga gigi. Bakteri gram negatif patogen yang
diketahui menjadi penyebab utama dari periodontitis di antaranya adalah Porphyromonas gingivalis.
Respons imun tubuh terhadap invasi
bakteri—seperti halnya pada periodontitis—akan merangsang aktivasi
sel-sel imun yang pada akhirnya dapat menimbulkan efek yang justru
merusak jaringan. Sejauh ini, perawatan periodontitis difokuskan pada
pembersihan karang gigi yang merupakan faktor predisposisi dan pemberian
antibiotik serta obat anti radang. Namun pemberian obat anti radang
(NSAID) jangka panjang dapat memiliki efek samping bagi pencernaan dan
jantung.
Aksi anti inflamasi dari DHA dan EPA
telah terbukti dalam membantu penatalaksaan penyakit peradangan kronis
seperti rhematoid arthritis serta penyakit kardiovaskular. Selain
memiliki aksi anti inflamasi, efek samping DHA dan EPA jauh minimal
bahkan dapat dikatakan tidak ada, oleh karena itu belakangan ini
peneliti banyak mengembangkan pemanfaatan DHA dan EPA dalam
penatalaksaan penyakit inflamasi kronis lainnya termasuk periodontitis.
Jadi, jika Anda ingin terhindari dari
periodontitis, jagalah selalu kebersihan gigi dan mulut Anda supaya
tidak cepat terbentuk karang gigi dan kontrol ke dokter gigi setiap 6
bulan sekali. Jangan lupa untuk sikat gigi minimal 2 kali sehari, dan
pilihlah pasta gigi yang mengandung Microgranules yang dapat membersihkan sela-sela gigi 94% lebih bersih dibanding pasta gigi biasa dan Zinc-Citrate
yang memiliki daya kerja ekstra dalam membunuh kuman sehingga
memberikan perlindungan terhadap bakteri dan plak yang dapat menimbulkan
karang gigi
Selain itu, perbanyak konsumsi makanan yang mengandung DHA dan EPA, seperti tuna ataupun suplemen minyak ikan.
Sumber: http://klikdokter.com/rubrikspesialis/gigi-mulut/a-z-gigi-mulut/nutrisi-pencegah-penyakit-gusi
Sumber: http://klikdokter.com/rubrikspesialis/gigi-mulut/a-z-gigi-mulut/nutrisi-pencegah-penyakit-gusi