Karier politik Presiden Joko Widodo begitu melejit. Mulai dari Wali Kota Solo, lalu menapaki dan memimpin Ibu Kota Jakarta, dan sekarang Presiden Indonesia. Namun, di balik kesuksesannya memimpin rakyat, Jokowi tetap memunculkan kesederhanaannya, seperti bersantap di Warung Tegal alias Warteg.
Di masa menjabat Gubernur DKI Jakarta, Jokowi memang dikenal doyan blusukan dan berinteraksi langsung dengan masyarakat. Tak terkecuali warteg yang ada di depan Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.
Djunah (65), empunya warteg, tidak pernah menyangka wartegnya yang diapit warung kelontong dan gerobak soto itu membuat Jokowi betah untuk makan di sana. Padahal, warung itu tak ubahnya seperti warung makanan lain di Ibu Kota, yakni di pinggir jalan dan apa adanya. Tidak pula berpendingin ruangan atau lantai marmer seperti restoran berkelas para pejabat.
Dia menuturkan lebih dari dua kali Jokowi mengunjungi warung miliknya, yaitu saat menjadi Gubernur DKI dan terakhir saat kampanye pemilihan presiden (pilpres). Bahkan pada kunjungan terakhirnya, Jokowi mentraktir pengunjung yang kebetulan berada di sekitar warteg tersebut. Momen itu tidak pernah dilupakan Djunah.
"Pak Jokowi memang sering makan di sini waktu masih jadi gubernur. Apalagi kalau habis salat di Masjid (Sunda Kelapa)," cerita wanita yang akrab disapa Hajah Djunah sambil tersenyum riang, saat ditemui Liputan6.com, di lokasi, Minggu (27/12/2015).
Sebuah foto Djunah bersama Jokowi saat ini terpajang di warung nasinya. Tentunya foto tersebut menjadi kebanggaan dirinya bahwa warung nasi nan sederhana miliknya pernah dikunjungi orang nomor satu negeri ini.
Kebanggaan Djunah bukan hanya itu. Ternyata setelah Jokowi sudah menjabat sebagai presiden, mantan Wali Kota Solo itu tidak begitu saja lupa dengan warteg dan si pemiliknya. Beberapa pekan setelah dilantik, Jokowi mengundang Djunah ke Istana untuk makan malam. Bila sebelumnya Jokowi bersantap dilayani Djunah, kini giliran Djunah dilayani sang presiden.
"Pak Jokowi malah undang saya ke Istana Presiden. Itu luar biasa dan tak akan dilupakan," ucap Djunah.
Tidak hanya dirinya, ada tiga pedagang lain yang saat itu diundang makan malam di Istana Negara. Meski demikian, dirinya tidak tahu mengapa Jokowi mengundangnya ke Istana.
"Saya tidak tahu kenapa diundang," ujar dia.
Harapan Tahun Baru
Turbulensi politik di pemerintahan Jokowi tidak membuat Djunah pesimistis dengan kepemimpinan Jokowi. Justru dia menaruh harapan besar perubahan negeri ini di tangan Presiden Jokowi.
"Saya rasa kita yakin, dan merasa yakin akan ada perubahan lebih baik. Jangan pernah ragu," tutur Djunah yang memegang tangannya penuh keyakinan.
Dia berharap di tahun baru 2016 nanti Jokowi makin bisa menurunkan harga bahan pokok. "Harapan di tahun baru, semoga Pak Jokowi bisa menurunkan bahan pokok agar bisa murah. Dan yakin Pak Jokowi bisa," ujar perempuan yang membuka usaha warung makan sejak 1963 itu.
Pantauan di lokasi, selain warga biasa beberapa personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) kerap menjadikan warung Djunah sebagai tempat bersantap dan melepas lelah. Memang lokasi warung tidak begitu jauh dengan rumah dinas Wakil Presiden.**
Sumber: http://news.liputan6.com/read/2398974/di-warteg-ini-jokowi-bersantap-si-pemilik-diundang-ke-istana