Seorang penumpang Lion Air mencurahkan pengalaman buruknya terbang bersama maskapai tersebut. Disebutkan, saat itu pesawat terbang dengan pintu depan tak tertutup rapat. Hampir celaka.
Kartini Kongsyahyu menuliskan kegerian itu dalam jejaring sosialnya. Pesawat dengan nomor penerbangan GT 926 rute Denpasar, Bali-Makassar, Sulsel itu seharusnya berangkat pada Minggu, 27 Desember 2015 pukul 21.00 Wita. Namun penerbangan harus di-delay selama 3 jam sebelum akhirnya penumpang dipersilakan naik.
Pengalaman mencekam itu terjadi setelah beberapa menit pesawat Lion Air meninggalkan landasannya. Kartini mengaku mendengar bunyi gemuruh di pesawat yang ditumpanginya.
"Nah saat lepas landas mulai terdengar suara aneh, suara gemuruh keras seperti bunyi 10 vacum cleaner atau 20 hair dryer dinyalakan bersamaan. Awalnya saya pikir bunyi suara hujan, tapi saat saya melihat keluar jendela, ternyata cuaca agak sedikit berawan, dan pesawat agak sedikit berguncang," curhat Kartini dalam akun Facebook-nya yang dikutip Liputan6.com, Rabu (30/12/2015).
"Saya mulai tidak tenang dan curiga, selama saya traveling tidak pernah sekalipun saya mendengar suara ribut gemuruh seperti itu sebelumnya," sambung dia.
Saat itu, kata dia, awak pesawat mengumumkan jika burung terbang itu akan kembali ke Denpasar karena kerusakan teknis. Sementara lampu indikator tanda bahaya juga terus berkedap-kedip.
"Dan saat mendarat kembali, kami hanya diminta menunggu dalam pesawat selama 20 menit untuk mereka memperbaiki kerusakan, dan penerbangan akan dilanjutkan kembali dengan pesawat yang sama," tutur dia.
"Dan kalaupun tidak, maka akan diganti dengan pesawat Lion air lainnya dan masih harus menunggu. Waktu sudah pukul 2 subuh, anak saya semua sudah nangis, tertidur tidak jelas arah," lanjut Kartini.
Pesawat Lion Air Boeing 737 800 NG tiba di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (19/8/2015). Lion Air kedatangan pesawat ke 150 Boeing 737, Lion Air Group kini telah mengoperasikan 244 unit pesawat berbagai tipe. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Namun Kartini dan keluarga memutuskan untuk tetap turun dari pesawat. Alangkah terkejutnya dia begitu melihat kerusakan yang terjadi.
"Alangkah kagetnya saya saat turun di landasan sudah standby mobil SAR (berarti mereka sudah siap-siap dengan hal yang gawat kan?). Ternyata kerusakan yang terjadi ada di pintu depan pesawat yang tidak bisa tertutup rapat," tulis Kartini.
"Itulah penyebab suara bising badai yang saya dengar sedari pesawat tinggal landas. Bisa Anda bayangkan kalau tekanan udara kuat maka bisa membuat kabin pesawat hancur seketika."
Kata Lion Air
Informasi ini tak dibantah oleh pihak Lion Air. Public Relations Manager Lion Air Group, Andy M Saladin, menyatakan, saat peristiwa itu terjadi, pilot memutuskan untuk kembali ke Denpasar demi keselamatan penumpang.
Dia mengatakan, seluruh penanganan sudah dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Lion Air pun juga melakukan investigasi terkait penyebab kerusakan pada pintu pesawat tersebut.
"Di Denpasar langsung pengecekan. Masih diselidiki, tapi tak ada masalah yang berarti," pungkas Andy kepada Liputan6.com ketika dihubungi lewat sambungan telepon.
Sumber: http://news.liputan6.com/read/2400784/kisah-penumpang-lion-yang-terbang-dengan-pintu-tak-tertutup-rapat?p=0