Jembatan Ampera dalam sebulan ini menjadi buah bibir warga Palembang, Sumatera Selatan. Bagaimana tidak, selama sebulan ada dua aksi bunuh diri di jembatan yang menjadi ikon Kota Pempek itu.
Seperti yang terjadi pada Minggu pagi (27/12/2015), warga digegerkan temuan jasad pria mengenakan baju hangat abu lengan panjang dan celana panjang biru tua. Jasadnya terlihat berayun dengan seutas tali. Penampakan jasad pria itu terlihat dari pelataran Plasa Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang ataupun dari atas jembatan.
Belakangan pria itu diketahui berinisial Drs Ro alias Anang, usia 56 tahun dan seorang pengusaha di Sumatera Selatan (Sumsel). Diduga karena usahanya gulung tikar ditambah sang istri muda pergi meninggalkannya, membuat Anang putus asa dan memilih bunuh diri. Namun belum diketahui penyebab pasti kematian Anang.
"Semalam Anang keluar rumah tanpa pamit, sekitar pukul 02.00 WIB. Saya tak tahu kalau niatnya keluar untuk ini (bunuh diri). Padahal Anang merupakan pribadi yang taat dan rajin beribadah," ujar Yon, salah satu kerabat Anang, saat datang ke ruang forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Muhammad Husein, Palembang, Minggu (27/12/2015).
"Dia memang nikah lagi dengan istri mudanya. Namun, sepertinya karena bisnisnya sedang menurun, istri mudanya pergi meninggalkannya. Tapi kita tidak tahu pasti alasannya tersebut apa. Tahu-tahu sudah begini," Yon menambahkan.
Kejadian yang sama juga terjadi diawal bulan Desember 2015. Aksi nekad bunuh diri juga sempat dilakukan Yes (19), warga 20 Ilir, Palembang.
Ibu Rumah Tangga (IRT) ini terpaksa diamankan petugas Pos Polisi Pasar 16 Ilir Palembang karena nekad hendak melompat dari Jembatan Ampera ke Sungai Musi. Tak tanggung-tanggung, aksi nekad wanita bertubuh gempal ini gemuk ini dilakukan sebanyak dua kali di waktu yang berdekatan.
Informasi yang dihimpun, aksi percobaan bunuh diri dilakukan pertama kali pada Rabu (2/12/2015) pagi pukul 07.00 WIB. Saat itu korban terlihat hendak terjun dari jembatan. Namun, aksinya berhasil digagalkan oleh seorang warga yang sedang melintas di jembatan.
Warga tersebut membawa Yes ke Pos Polisi Pasar 16 Ilir Palembang di bawah Jembatan Ampera dengan menyewa jasa becak. Saat turun di pos polisi, Yes lalu kabur dan lari entah ke mana.
Sekitar pukul 09.00 WIB, dia kembali mengulangi aksi bunuh dirinya dari atas jembatan, dan ia pun berhasil lompat dari jembatan dengan ketinggian 11,5 meter dan tercebur ke Sungai Musi.
Yes selamat. Seorang pengemudi speedboat, apek (60), menolongnya dan berhasil mengevakuasinya dari Sungi Musi. Yes akhirnya kembali diamankan di Pos Polisi Pasar 16 Ilir Palembang.
Kepala Pos Polisi Pasar 16 Ilir Palembang, Bripka Priyadi mengtakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan motif IRT tersebut nekat melompat dari atas jembatan. Namun, diduga kuat persoalan rumah tangga menyebabkan Yes nekat berupaya bunuh diri.
Saat Liputan6.com mengorek informasi dari Yes kala itu, dia enggan berbicara dan terlihat syok karena menjadi tontonan para warga yang berada di sekitaran pasar.
Sumber: http://news.liputan6.com/read/2399069/jembatan-ampera-dan-rentetan-aksi-bunuh-diri-selama-sebulan