Penyakit rematik lebih sering menyerang usia lanjut dibandingkan dengan usia muda atau anak-anak. Rematik pada lansia sudah menjadi penyakit langganan atau penyakit yang sering dirasakan oleh para orang yang sudah lanjut usia atau berumur 40 tahun ke atas. Rematik pada lansia pada umumnya lebih banyak menyerang wanita dari pada pria. Penyakit rematik pada lansia lebih banyak diakibatkan karena terjadinya perubahan-perubahan pada tubuh saat usia beranjak tua. Salah satu jenis rematik yang biasanya menyerang pada usia lanjut adalah penyakit rematik osteoarthritis.
Jenis penyakit rematik yang menyerang orang yang sudah lanjut usia biasanya akan memiliki tanda-tanda seperti sering kelelahan, sulit untuk bergerak, dan hampir terasa sakit diseluruh tubuh terutama pada saat sedang berjalan kaki, pegal linu serta rasa kaku. Selain itu, tanda penyakit rematik bisa juga berupa bengkak sendi, gangguan gerak dan lemah otot.
Pengobatan rematik pada lansia pada umumnya hanya mengurangi gejala dan tidak menyembuhkan atau memberantas penyakit sesungguhnya. Kebanyakan penderita berusaha mengobati diri sendiri, padahal obat sering memiliki efek samping pada lambung serta dapat menimbulkan efek ketergantungan.
Biasanya, penyembuhan gejala rematik pada lansia membutuhkan waktu yang cukup lama. Apabila rematik pada lansia tersebut sudah terlanjur parah, biasanya dokter akan merekomendasikan untuk mengonsumsi obat tertentu dan bisa juga ditawarkan tentang tindakan operasi. Gejala rematik pada lansia dapat dikurangi dengan melakukan olahraga yang sesuai dan dilakukan secara teratur, memperhatikan pola makan yang baik dan teratur serta menghindari stres.
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah dengan bergerak aktif jika nyeri sudah berkurang agar keluhan tidak terulang kembali. Olahraga ringan seperti berjalan dan berenang di setiap waktu luang yang Anda punya sangat baik untuk penderita rematik pada lansia.