Tak Mau Ketinggalan, Ternyata Tempe Juga Memiliki Manfaat Yang Baik Bagi Bayi

Siapa yang tidak mengenal tempe? Lauk makan yang satu ini tentunya sudah akrab di lidah Anda. Mulai dari bayi hingga orang tua pasti pernah menyantap tempe. Ya, bagaimana tidak? Bahan pangan ini merupakan sajian yang sering tersedia di meja makan masyarakat Indonesia. Selain lezat dan mudah didapat, harganya yang merakyat menjadi alasan paling umum mengapa makanan ini banyak dikonsumsi.
Tempe dibuat dengan fermentasi biji kedelai yang menggunakan beberapa tipe kapang. Kapang tersebut nantinya akan menghidrolisis senyawa kompleks yang menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh tubuh. Dan apabila sudah melewati proses permentasi, biji kedelai tersebut akan menjadi padat dan menempel satu sama lain. Bentuk dari tempe biasanya beragam, tergantung pada cetakan yang digunakan.
Tempe dianjurkan sebagai makanan pendamping air susu ibu untuk bayi. Hal tersebut didasarkan pada sejumlah riset yang menyatakan bahwa tempe mengandung nutrisi yang bisa mendukung pertumbuhan bayi.
Tempe untuk Bayi
Tempe juga memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh bayi. Tempe mengandung senyawa antibakteri yang aktif melawan bakteri gram positif dan bakteri penyebab diare, seperti Salmonella typhi, Shigella flexneri, danEscherichia coli. Karena itu, tempe dinilai efektif dalam melawan diare yang disebabkan oleh infeksi.
Tak Mau Ketinggalan, Ternyata Tempe Juga Memiliki Manfaat Yang Baik Bagi Bayi

Studi terhadap 79 bayi yang menderita diare kronis, menunjukkan bahwa pada feses 11 anak telah ditemukan bakteri gram negatif. Setelah tiga hari berturut-turut diberikan makanan formula tempe, ternyata hanya tiga orang anak yang fesesnya masih mengandung bakteri yang sama. Hal tersebut terjadi karena berkurangnya virulensi bakteri atau meningkatnya resistansi mikroflora usus dalam melawan infeksi.
Di samping manfaatnya sebagai senyawa antibakteri, tempe juga mudah dicerna sehingga baik untuk dimasukkan sebagai salah satu menu MPASI. Tempe sebaiknya segera dikonsumsi karena proses fermentasi yang terus berlangsung membuatnya mudah rusak. Menyimpan tempe di kulkas dapat menghambat fermentasi sehingga tempe lebih awet, tetapi usahakan jangan lebih dari tiga hari.