Panas-panas begini enaknya minum yang segar-segar nih. Siapa yang gak kenal dengan es di bawah ini? Saya yakin, kalian sudah pada tahu kok. Yups, es kolang-kaling. Selain menyegarkan, es ini juga baik untuk kesehatan karena ada kolang-kalingnya tuh. Tapi, disini saya gak nerangin bagaimana cara membuat es kolang-kaling yang enak dan segar, melainkan akan mengulas cikal bakal kolang-kaling, yaitu pohon aren. Pohon aren disebut juga pohon enau atau margat. Nama latinnya adalah Arenga Saccharifera. Pohon ini tergolong dalam tanaman liar yang dapat tumbuh di berbagai tempat seperti hutan, tegalan, atau perbukitan. Bentuk pohon aren menyerupai pohon kelapa sawit, tetapi lebih besar. Pohon aren juga diselaputi ijuk pada batang dekat pelepahnya. Silahkan disimak sambil minum es kolang-kaling yang nyesss..... :-D
Kegunaan Pohon Aren
Sebagai tanaman liar, perbanyakan atau perkembangbiakkan pohon aren adalah melalui biji. Biji itu disebarkan oleh musang yang memakan buah aren masak. Binatang itu membuang kotorannya yang masih berisi biji aren utuh (karena tidak dapat dicerna) di beberapa tempat. Sekalipun tergolong tanaman liar, pohon aren ini banyak sekali kegunaanya. Bahkan, mulai dari daun sampai ke batangnya bisa dimanfaatkan manusia.
Kita bahas manfaat pohon aren mulai dari tangkai buah pohonnya. Jika tangkai buah pohon aren sudah keluar lalu diikuti keluarnya tangkai bunga, maka pohon itu sudah siap diambil niranya dengan cara penyadapan. Nah, tangkai buah maupun tangkai bunga tersebut relatif tidak keluar bersama. Mungkin hanya satu sampai dua tangkai saja yang keluarnya bersamaan. Setiap tangkai dapat disadap selama dua sampai tiga bulan. Setiap tangkainya bisa menghasilkan 1 kg atau bahkan lebih gula aren. Itu semua kan tergantung cara penyadapan, pengolahan hasil, dan kesuburan tanahnya. Tidak hanya gula aren saja olahan air nira. Nira merupakan bahan yang baik untuk membuat cuka dan minuman lahang (Jawa Barat).
Kita beranjak dari tangkai, karena sekarang akan membahas batangnya. Batang aren bisa menghasilkan tepung juga lho... Tidak hanya sagu saja. Mau tahu cara membuatnya? Jadi begini. Batang aren dikupas dan dipotong menjadi beberapa bagian, lalu digiling sambil disiram air. Nanti akan keluar cairan yang berupa campuran tepung aren dengan air. Untuk memperoleh tepungnya, cairan diendapkan di dalam bak-bak pengendapan. Jika tepung sudah mengendap, airnya dibuang. Kemudian, endapan tepungnya diangkat dan dikeringkan. Warna tepung aren itu putih kecokelat-cokelatan dan teksturnya kasar. Oh iya, batang yang sudah digiling tadi masih bisa dimanfaatkan lho. Contohnya untuk membuat jembatan darurat.
Ada bagian lain nih, yakni ijuk. Biasa untuk bahan membuat sapu, sikat, tambang, atap, tempat bertelur ikan, penyaring air, dll. Jika pelepahnya biasa dimanfaatkan untuk kayu bakar tungku api yang sebelum digunakan harus dikeringkan dahulu. Dari daunnya pun bisa diambil lidinya yang biasa dipakai untuk kerajinan rumah tangga seperti keranjang, tempat buah-buahan, dll. Bagian terakhir adalah buahnya. Buah aren yang masih muda bisa dijadikan bahan makanan yang banyak digemari. Setelah diproses, buah aren muda itu menjadi kolang-kaling yang biasa dipakai untuk campuran es sirup atau kolak. Selain itu, kolang-kaling juga sering dibuat manisan.
Nah, teman-teman, itulah sedikit ulasan mengenai pohon aren. Kalau biasanya yang namanya tanaman liar itu merugikan, pohon aren ini justru kebalikannya. Semoga ilmu ini bermanfaat bagi kita semua