Pada
umumnya, lebih banyak orang yang akan memilih makanan yang digoreng
daripada makanan yang dibakar, ditumis, atau direbus. Bau dan rasanya
memang lebih nikmat dan menggoda lidah. Apalagi kudapan gorengan.
Namun sayangnya, telah banyak penelitian
yang membuktikan bahwa terlalu banyak mengonsumsi gorengan dapat
menimbulkan berbagai akibat yang negatif terhadap kesehatan. Apa saja
dampaknya?
- Gorengan = Meningkatkan Risiko Kegemukan
Makanan yang digoreng
cenderung mengandung tinggi kalori, karena 1 gram lemak setara dengan 9
kalori. Angka ini dua kali lipat lebih tinggi daripada 1 gram protein
atau karbohidrat yang “hanya” mengandung 4 kalori. Menurut sebuah
penelitian, mengonsumsi gorengan lebih dari empat kali per minggu
berisiko meningkatkan risiko kegemukan.
- Gorengan = Meningkatkan Risiko Stroke
Risiko stroke akan
meningkat sebanyak 41% jika Anda mengonsumsi makanan yang digoreng
setidaknya enam kali per minggu. Makanan yang digoreng mengandung tinggi
lemak jenuh, seperti mentega, minyak kelapa sawit, daging merah, dan
keju yang berpotensi menjadi plak kolesterol yang dapat menyumbat
pembuluh darah.
- Gorengan = Meningkatkan Risiko Diabetes
Menurut studi yang
dipublikasikan pada tahun 2011, mengonsumsi makanan gorengan minimal
satu kali seminggu secara rutin dapat meningkatkan risiko diabetes tipe
2.
- Gorengan = Meningkatkan Risiko Kanker
Sebuah studi telah
menemukan bahwa orang yang mengonsumsi gorengan setidaknya sekali
seminggu memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker prostat.
- Gorengan = Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Beberapa penelitian
mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan yang digoreng
sebanyak minimal satu kali seminggu dapat meningkatkan risiko penyakit
kardiovaskular, dan risiko akan meningkat seiring dengan bertambah
seringnya konsumsi jenis makanan tersebut.
Sumber : KlikDokter.com