Mau tampil langsing dan turun berat badan, kebanyakan orang justru 'memangkas' habis-habisan asupan lemak. Namun studi justru mengungkapkan kebalikannya. Lemak tetap harus dikonsumsi meskipun Anda sedang ingin turun berat badan.
Seperti dikutip dari Medical Daily, Jumat (1/1/2016), dijelaskan bahwa lemak merupakan molekul yang digunakan organisme untuk menyimpan energi. Ya, lemak terdiri dari bahan kimia yang bisa dipecah oleh tubuh menjadi energi. Energi inilah yang kemudian digunakan oleh kita untuk hidup dan beraktivitas.
Namun perlu diketahui bahwa lemak juga memiliki beberapa jenis. Ada lemak jenuh, lemak tak jenuh, lemak terhidrogenasi, lemak tak jenuh ganda, lemak trans, dan asam lemak omega-3. Perbedaan masing-masing jenis lemak bergantung dari rantai karbonnya.
Jika Anda memang ingin menurunkan berat badan, maka pilih dengan cermat asupan lemak Anda. Asupan lemak trans sebaiknya dikurangi. Sebaliknya, konsumsi asupan asam lemak omega-3 dan asam lemak omega-6. Biasanya kandungan ini terdapat pada biji-bijian, kacang-kacangan, beberapa rempah-rempah, dan ikan salmon. Konsumsi juga alpukat, kacang almond, kacang kenari, dan telur.
Hasil studi lain yang melibatkan 68 ribu orang dewasa juga mengungkapkan bahwa diet rendah lemak tidak efektif untuk menurunkan badan. "Tidak ada bukti untuk merekomendasikan seseorang agar melakukan diet rendah lemak. Selain itu, ilmu pengetahuan pun tidak mendukung diet rendah lemak sebagai cara efektif menurunkan berat badan dalam jangka panjang," tutur salah seorang peneliti yang terlibat, dr Deidere Tobias.
Ia menyarankan agar orang-orang yang memang ingin menurunkan berat badan agar melakukan diet mediterania. Karena diet ini mampu meningkatkan metabolisme tubuh, yang juga dapat mencegah penimbunan kalori yang dapat menyebabkan diabetes dan obesitas.
Selain itu, pola makan ala mediterania mampu memengaruhi regulasi hormon yang kemudian membantu seseorang dalam menurunkan berat badan.